Langsung ke konten utama

Macam Sistem Pendinginan Udara



Sistem Pendinginan Udara

Pendinginan oleh aliran udara secara alamiah

     Pada sistem ini panas yang dihasilkan oleh pembakaran gas dalam ruang bakar sebagian dirambatkan keluar dengan menggunakan sirip-sirip pendingin (cooling fins) yang dipasangkan di bagian luar silinder (Gambar 1). Pada tempat yang suhunya lebih tinggi yaitu pada ruang bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang daripada sirip pendingin yang terdapat di sekitar silinder yang suhunya lebih rendah.




Gambar 1. Pendinginan Udara Secara Alamiah

Pendinginan oleh tekanan udara

     Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran atau udaranya hrus mengalir agar suhu udara di sekitar sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap berlangsung sempurna. Hal ini dapat dicapai dengan jalan menggerakkan sirip pendingin atau udaranya. Bila sirip pendingin yang digerakkan atau mesinnya bergerak seperti pada sepedamotor.

     Pada mesin stasioner aliran udaranya diciptakan dengan cara menghembuskannya 10 melalui blower yang dihubungkan langsung dengan poros engkol Gambar 2 menunjukkan pendinginan udara menggunakan kipas/blower yang terpasang pada roda gila (flywheel fan), yang dianggap tidak efisien karena tanpa pengarah aliran (shroud). Agar aliran udara pendingin lebih dapat mendinginkan sirip-sirip digunakan pengarah (Gambar 3) Gambar 2. Kipas udara pada roda gila Gambar 3. Kipas pada roda gila dengan pengarah aliran b) Sistem Pendinginan Air Pada sistem ini sebagian panas dari hasil pembakaran dalam ruang bakar diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder. Oleh karena itu di luar silinder

Gambar 2. Kipas Udara Pada Roda Gila

Gambar 3. Kipas Pada Roda Gila Dengan Pengarah Aliran

Sistem Pendinginan Air


     Pada sistem ini sebagian panas dari hasil pembakaran dalam ruang bakar diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder. Oleh karena itu di luar silinder
11 dibuat mantel air (water jacket). Pada sistem pendinginan air ini air harus bersirkulasi. Adapun sirkulasi air dapat berupa 2 (dua) macam, yaitu:

(1) Sirkulasi alamiah/Thermo-syphon
(2) Sirkulasi dengan tekanan

      Pada sistem pendinginan air dengan sirkulasi alamiah, air pendingin akan mengalir dengan sendirinya yang diakibatkan oleh perbedaan massa jenis air yang telah panas dan air yang masih dingin (Gambar 4). Agar air yang panas dapat dingin, maka sebagai pembuang panas dipasangkan radiator (Gambar 5). Air yang berada dalam mantel air dipanaskan oleh hasil pembakaran sehingga suhunya naik, sehingga massa jenisnya akan turun dan air ini didesak ke atas oleh air yang masih dingin dari radiator. Agar pembuangan panas dari radiator terjadi sebesar mungkin maka pada sistem pendingin dilengkapi juga dengan kipas yang berfungsi untuk mengalirkan udara pada radiator agar panas pada radiator dapat dibuang atau diserap udara.
Gambar 4. Prinsip Sirkulasi Alamiah

Gambar 5. Sirkulasi Alamiah di Mesin

     Pada sirkulasi dengan tekanan pada prinsipnya sama dengan sirkulasi alam, tetapi untuk mempercepat terjadinya sirkulasi maka pada sistem dipasang pompa
air (Gambar 6).
Gambar 6. Sirkulasi dengan Tekanan




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat ukur kekasaran permukaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1        Latar Belakang             Seiring dengan di pelajarinya mata kuliah Metrologi Industri pada semester ini. Kami diberi tugas oleh Dosen pengasuh mata kuliah ini untuk membuat makalah tentang mata kuliah Metrologi Industri yang berjudul Alat Ukur Kekasaran Permukaan. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas yang diberikan kepada kami. Makalah ini berisi tentang pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan mata kuliah Metrologi Industri khususnya yang berkaitan langsung dengan pengukuran yang bermanfaat dalam dunia kerja. Pada proses pembuatan komponen alat-alat industri ataupun pemesinan yang menggunakan mesin perkakas memiliki tingkat kekasaran yang berbeda-beda. Sedangkan dalam proses assembly suatu alat dibutuhkan tingkat kekasaran yang baik pada beberapa komponen. Seperti pemasangan poros dengan lubang dan lain sebagainya. Kekasaran permukaan sangat ber...

Energi Biomassa

Biomassa Energi 2.1.       Klasifikasi Biomassa 2.1.1.    Definisi Biomassa   “Apa Itu Biomassa?”,   kata “biomassa” terdiri atas “bio” + “massa”,   dan istilah ini   mula-mula digunakan dalam bidang ekologi untuk merujuk   pada jumlah hewan dan tumbuhan.   Setelah isu goncangan minyak terjadi,   makna kata itu diperluas melebihi bidang ekologi dan maknanya kini menjadi “sumber daya   biologi sebagai sumber energi”,   dikarenakan ada desakan agar sumber   energi   alternatif (baru) dipromosikan.   Hingga kini masih belum ada definisi yang spesifik untuk biomassa dan definisinya bisa berbeda dari satu bidang ke bidang yang lain.   Dari perspektif sumber daya   energi,   definisi umumnya adalah “istilah umum untuk sumber daya   hewan dan tumbuhan serta limbah   yang berasal   darinya,   dimana ia terkumpul dalam jangka waktu tertentu (tidak   te...